Sabtu, 14 Mei 2011

obat pasien diare


Seorang anak laki-laki dengan berat badan sekitar 20 kilogram terkena penyakit diare. Anak berumur 6 tahun ini diperiksakan ke seorang bidan lalu diberi obat-obat sebagai berikut :
1.      

1. ETABIOTIC 500 AMPICILLIN

PT.ERRITA PHARMA BANDUNG-INDONESIA adalah pabrik pembuat Etabiotic yang merupakan obat keras dan obat golongan antibiotik. Etabiotic mengandung  Ampisilin trihidrat setara ampisilin anhidrat sebanyak 500 mg. obat ini dapat mengobati  Infeksi saluran nafas, saluran kemih, alat kelamin wanita, pencernaan dan gonore non komplikasi.
2.      







2. ENAKUR
Enakur mempunyai khasiat sebagai obat antimutah dan mual atau antiemetik (dalam dunia kedokteran) yang diproduksi oleh pabrik obat bernama HARSEN-JAKARTA-INDONESIA. Dan termasuk dalam golongan obat keras yang mengandung Metoklopramid-HCl 10 mg. Obat antiemetik ini memiliki kontra indikasi terhadap penderita hipersensitif, pendarahan gastrointestinal obstruksi mekanik atau perforasi dan epilepsi. Enakur memiliki efek samping berupa Dosis tinggi dapat terjadi gejala pusing, mengantuk, lemah, lelah, gelisah,konstipasi diare, urtikaria dan mulut kering. Dosis pemakaiannya  untuk dewasa adalah 3 kali sehari 1 tablet sebelum makan atau sebelum tidur.

3. GRAFAZOL 500 Metronidazole
Grafazol termasuk obat golongan antiamuba (berbeda dengan antibiotik) dan diproduksi oleh sebuah pabrik obat bernama GRAHA FARMA. Disebutkan 500 maksudnya obat ini mengandung 500 mg Metronidazol. Obat ini termasuk obat keras dengan indikasinya adalah Amubiasis intestinal, ekstraintestinal, trikomoniasis, giardiasis, lamliasis dan infeksi bakteri anaerobik. Bakteri anaerobik maksudnya bakteri yang tidak bernafas/tidak memerlukan oksigen untuk terus hidup. Grafazol memiliki kontra indikasi terhadap penderita Hipersensitif, wanita hamil trimester I, penderita dengan penyakit susunan syaraf pusat (SSP) aktif dan riwayat penyakit diskrasia darah.

4. Graseric 150 Ranitidin HCl

Pabrik obat GRAHA FARMA adalah pabrik obat yang memproduksi Graseric. Graseric termasuk obat keras yang berkhasiat sebagai obat untuk saluran cerna dan mengandung Ranitidin HCl 150 mg dan bentuknya berupa tablet salut selaput. Indikasinya adalah pengobatan jangka pendek tukak usus dua belas jari dan hipersekresi patologi. Dan memiliki kontra indikasi terhadap penderita hipersensitif. Perlu diperhatikan bahwa Graseric ini memiliki efek samping yaitu kadang dapat terjadi pusing, mual, diare, malaise, bradikardia, konfusi dan gangguan fungsi seksual. Penggunaan untuk dewasa dengan dosis sebagai berikut:
  •  Tukak duodenum aktif: 2 kali sehari 150 mg atau 1 kali sehari 300 mg sebelum tidur selama 4-8 minggu.
  • Terapi pemeliharaan: 150 mg sebelum tidur.
  • Esofagitis refluks: 2 kali sehari 150 mg sampai 6 minggu.
5.       5. KAOTIN Kaolin, Pectin
Kaotin diproduksi oleh pabrik obat ERELA SEMARANG – INDONESIA.
Kaotin adalah sirup 60 mililiter dalam boto,l yang termasuk obat bebas, sebagai antidiare dan dibuat dengan cara suspensi .
Tiap 5 ml suspensi Kaotin mengandung:
-          -Kaolin ringan 985 mg
-          -Pektin 22 mg
Indikasi dari obat ini adalah pengobatan diare ringan, dan diare yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan kontra indikasinya adalah penderita dengan hambatan pada usus atau usus tersumbat. Digunakan dengan dosis:
-          -Anak-anak <2 tahun: 4 kali sehari 1 sendok takar sirup atau atas petunjuk dokter
-Anak-anak >2 tahun: 4 kali sehari 2-4 sendok takar
-         
-          -Dewasa:  4 kali sehari 2-4 sendok makan.


Sumber: ISO (Informasi Spesialite Obat) volume 45-2010 s/d 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar