Jumat, 27 Mei 2011
cara praktis jaga kecukupan vitamin B complex
BETOMINPLEX VITAMIN B COMPLEX + B12 adalah salah satu solusi dan cara praktis memenuhi kebutuhan vitamin B complex yang sangat penting bagi kesehatan. Satu kemasan Betominplex terdapat 100 kaplet salut gula yang mudah ditelan dan tidak berasa. Betominolex ini diproduksi oleh PT.ARTOIS PHARMACEUTICAL INDUSTRY TANGERANG-INDONESIA
Indikasi : untuk mencegah dan mengobati penyakit kekurangan vitamin B.
Dosis : 1 kaplet sehari atau atas petunjuk dokter.
Simpan di tempat sejuk kering.
Komposisi (kandungan) Betominplex adalah semua jenis vitamin yang termasuk vitamin B complex yaitu vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, Calcium Panthothenate, Nicotinamide dan Folic Acid. Berikut ini penjelasan tentang kandungan-kandungan tersebut menurut buku Ilmu Kesehatan Masyarakat:
1. Vitamin B1 (Thiamin)
Dapat dikonsumsi dari beras tumbuk, kacang-kacangan kering seperti kacang hijau, kacang tholo, kacang tanah, kacang merah dan lain-lain, juga pada sayuran hijau, susu, ikan dan telur. Jika kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan penyakit beri-beri. Beri-beri dapat kita kenali dengan gejalanya yaitu kesemutan, terasa lelah pada kaki, pegal-pegal pada tangan dan kaki, nafsu makan hilang, jantung berdebar-debar, lalu muncul oedema yang mula-mula pada kaki kemudian bisa menyebar ke seluruh tubuh.
2. Vitamin B2
Cheilosis adalah penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin ini, gejalanya luka-luka di sudut mulut dan tumbuh pembuluh-pumbuluh darah halus pada kornea mata. Vitamin B2 berguna untuk pernafasan sel, pertumbuhan, pemeliharaan jaringan syaraf, jaringan ephitel dan kornea mata. Kita bisa mendapat vitamin ini dari beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan susu.
3. Vitamin B6 (pyridoxin)
Sumber vitamin B6 adalah hati, beras tumbuk, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Terjadinya metabolisme protein dan lemak memerlukan vitamin ini. Jika kekurangan akan mengakibatkan anemia (penyakit kurang darah) dan dermatitis (penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur).
4. Vitamin B12
Peran penting vitamin B12 adalah dalam pembentukan eritrosit (sel darah putih) dan apabila kekurangan vitamin ini menyebabkan anemia seperti pada kekurangan vitamin B6 tetapi anemia ini jenis pernisiosa. Berbeda lagi dengan anemia yang timbul karena kekurangan zat besi yang disebut anemi gizi. Untuk mencegah anemia pernisiosa dapat dilakukan dengan mengkosumsi vitamin ini dari hati, daging, ikan dan kerang.
5. Calcium Panthothenate
Dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat yang khusus diajarkan pada anak didik di SMK Farmasi disebutkan Asam Panthothenat yang dibutuhkan untuk berlangsungnya proses sintesa lemak dan sterol dalam tubuh.
6. Nicotinamide
Dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat yang khusus diajarkan pada anak didik di SMK Farmasi disebutkan Asam Nicotin atau Niacin. Pellagra adalah penyakit yang timbul jika kekurangan niacin. Pellagra sering terjadi pada orang yang menjadikan jagung sebagai sumber hidrat arang yang utama. Jagung tersebut hanya sedikit mengandung niacin dan tryptophan (dapat diubah menjadi niacin). Gejala dari Pellagra yang dapat kita kenali yaitu pecah-pecah pada kulit yang terkena sinar matahari dan gangguan pencernaan. Gejala yang lain adalah gangguan pada sistem syaraf.
7. Folic Acid
Folic acid atau asam folic ini memiliki peran penting seperti vitamin B12 yaitu berperan dalam pembentukan eritrosit (erythrosit) dan akan timbul anemia jika kekurangan asam folic.
Dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat yang khusus diajarkan pada anak didik di SMK Farmasi menyebutkan komponen vitamin B Complex selain yang diatas adalah Cholin dan Biotin. Cholin dan Biotin ini memiliki peran penting dalam metabolisme dan juga pengangkutan lemak. Kekurangan vitamin ini dapat terjadi perlemakan pada organ hati sehingga mengganggu fungsi hati. Fungsi hati adalah menetralkan racun di dalam tubuh, menghasilkan empedu dan glikogen, dsb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar